Pihak Pengguna
Jasa baik itu dari instansi pemerintah, maupun swasta menuntut adanya jaminan
mutu dalam pelaksanaan pekerjaan yang
bisa diperlihatkan oleh Badan Usaha sebagai Penyedia Jasa.
Selain harus
memenuhi harapan jaminan mutu kepada pihak Pengguna Jasa, Badan Usaha juga masih masih harus melakukan :
- Perbaikan koordinasi dan
produktivitas.
- Mengidentifikasi harapan dari
Pengguna Jasa
- Mewujudkan dan mempertahankan
produk yang bermutu
- Memberikan bukti kepada
Pengguna Jasa tentang kemampuan dari Badan Usaha
- Berusaha berkompetisi didalam
bidang jasa yang sama dengan Badan Usaha yang lebih besar
Meskipun Sistem
Manajemen Mutu akan dapat menolong untuk mencapai semua yang diharapkan diatas,
tetapi harus diingat bahwa ini hanya merupakan suatu upaya dan tidak dapat
menggantikan tujuan atau target yang akan dicapai Badan Usaha
Disamping itu hendaknya Sistem Manajemen Mutu jangan
disamakan dengan Standar Mutu Produk, dimana sebagian orang menganggap
bahwa konsep manajemen mutu tersebut merupakan standar mutu produk. Keduanya
mempunyai pengertian yang berbeda dalam meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi
sering terkait satu sama lain.
Sistem Manajemen
Mutu merupakan uraian proses kerja yang harus dilaksanakan secara berurutan,
konsisten dan sesuai dengan prosedur dan tata kerja yang berlaku,
sedangkan Standar Mutu Produk merupakan
hasil produk yang telah sesuai dengan
persyaratan spesifikasi teknis produk tersebut yang mengacu pada standar
nasional atau standar internasional..
Dalam
penerapanan Sistem Manajemen Mutu secara murni untuk Badan Usaha Jasa
Konstruksi memang akan mengalami beberapa permasalahan ataupun hambatan yang
disebabkan antara lain :
- Kesulitan memahami dan menerapkan standar-standar yang
dipersyaratkan,
- Kurang tersediannya sumber daya manusia yang terampil,
- Memerlukan biaya tambahan dalam mempertahakan suatu sistem mutu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar